October 28, 2010

Anak yang di surga

Bapa...
betapa lelahnya Kau membangun Firdaus bagi kami,
tujuh hari yang penuh keringat, darah, dan air mata,
demi kami merasai cahaya, air, tanah, cakrawala, semesta dan seisinya.
Itulah Engkau Bapa...
menyembunyikan lelah dari tatapan kami... sang anak...

Bapa, Kau tempatkan kami dengan kasih sayang di dalam Firdaus
tapi kami selalu meneriakiMu
“Bapa yang di Surga”

Hhhmmmfff
kapan kami sadar...
kami ini yang di surga...
Kau puas memandang kami bahagia,
dari satu sudut yang tak terlintas di benak kami

Bapa...
lihatlah FirdausMu
kami menghancurkannya
kami mencemarinya
menistai kesuciannya

Tak ada perhargaan kami atas jerih payahMu
Bapa... kenapa kami seperti ini?
apa yang buat kami selalu jadi sasaran kegelapan...
kenapa kami beringas?
kenapa kami tamak?
kenapa kami sombong?
kenapa kami iri hati?
keinginan liar terus menggerogoti
kami buta dan mulai bunuh diri...

Dengan air mata Kau banjiri Firdaus,
dengan geram Kau goncangkan Firdaus,
dengan luka hatiMu kau koyak tanah, air, angin, dan api di Firdaus....

Bapa, kami menyebut semua ini bencana...

Bapa, Kau hanya ingin membangunkan kami,
Kau ingin kami bersiap dan semakin berjaga,
kegelapan mulai merebut kami dariMu,
dan Engkau hendak membela kami.

Sangka kami Kau marah... makanya kami hanya bersimpuh, menangis, dan meratap.
Padahal Kau hanya mengharap supaya kami mempertahankan jiwa-jiwa murni,
Kau hanya hendak berucap
“Bangun anakKu,jangan lengah.. Aku yang didepanmu dan Aku juga yang dibelakangmu”

Sbab Engkaulah Allah, Awal dan Akhir, Alfa dan Omega.

Hajarlah kami Bapa, hingga benar-benar terbangun dan memakai perisai kami tanda siap berperang.


©Mahendraswari-28/10/2010

1 comment:

Anonymous said...

mantep pokoke.....