January 31, 2011

Kawula Nyuwun

Masih....menyusuri lorong waktu,
lagi-lagi kutinggalkan coretan,
dan lagi-lagi keluhan.

Gusti,
rasa ini datang lagi... kekhawatiran, penat, resah, takut, gelisah...

Gusti,
jangan berpaling saat aku mulai menyebalkan atau membingungkan.

aku minta ini tapi itu, ingin begini asalkan begitu... [sighs]... apalagi yang konslet dari otakku.... bisakah aku berdamai selalu dengan pikiranku....?

Gusti,
ampun dipundhut... jangan diambil dulu suar-suar hidupku, daya-daya hidupku,... aku belum pernah kehilangan, dan belum siap kehilangan...

aku ingin keabadian untuk orang-orang terkasih, biar serat hidupku tak jadi layu.
aku ingin direstui mencintai, biar kepenuhan mengisi rongga-rongga nyawaku.

Gusti,
kadang aku ingin berhenti belajar, aku lelah dan selalu tersudut rasa bersalah...
Keparenga kawula nyuwun...
pencerahan kang utami,
damai sejahtera yang tak henti,
kasih berkobar tanpa tepi,
lepas keterikatan duniawi.
Astungkara...

January 8, 2011

883. Dominus Illuminatio Mea

IN the hour of death, after this life's whim,
When the heart beats low, and the eyes grow dim,
And pain has exhausted every limb—
The lover of the Lord shall trust in Him.

When the will has forgotten the lifelong aim,
And the mind can only disgrace its fame,
And a man is uncertain of his own name—
The power of the Lord shall fill this frame.

When the last sigh is heaved, and the last tear shed,
And the coffin is waiting beside the bed,
And the widow and child forsake the dead—
The angel of the Lord shall lift this head.

For even the purest delight may pall,
And power must fail, and the pride must fall,
And the love of the dearest friends grow small—
But the glory of the Lord is all in all.


Anonymous. c. 19th Cent.
Arthur Quiller-Couch, ed. 1919. The Oxford Book of English Verse: 1250–1900

January 4, 2011

Menyederhanakan Hidup

Ternyata buah dari mandi plus cuci rambut sore ini adalah “pencerahan kamar mandi” hehehehe… kalo boleh aku sebut begitu…
Di pikiranku seperti ada aku yang lain yang sedang bicara tentang menyederhanakan hidup…., dan rumusannya seperti ini :

1. Jika ingin jiwamu bahagia, jangan pernah mengingkari hati kecil, jangan memaksa diri untuk berbuat yang melawan keinginan hati…. Ikuti saja apapun itu sepanjang membuat hatimu lebih seimbang, damai, penuh dan stabil.

2. Jangan memaksakan bertindak atau mengambil keputusan melulu dari otak atau karena kebiasaan/aturan yang banyak orang melakukan… jangan terseret arus kebiasaan… kita adalah individu yang merdeka dan punya keputusan yang merdeka… Ikuti saja kehendak alam… pada dasarnya kita sudah dibekali dengan alarm yang bekerja secara simultan… yaitu antara pikiran dan perasaan… saat kita sanggup menjaga kesadaran tertinggi alarm kita akan bekerja otomatis… dia akan memberi sign pada kita… kapan saatnya kita melakukan atau tidak melakukan… bicara atau tidak bicara… “bacalah alam cari tahu dari jiwa yang terdalam!”

3. Jangan antipati pada seseorang apapun energi yang dia keluarkan, anggaplah dia merupakan bagian dari alam yang sedang memainkan perannya… hadapi orang-orang seperti itu dengan jiwa yang mendarat (sadar), bukan dengan jiwa melayang yang mudah terpancing emosi, gengsi, dan rasa haus ingin dihormati…. Tetap jadi diri pribadi yang sederhana dan mudah diterima (afirmasikan seperti itu)….

4. Jangan menghadapi masalah berat dengan memfokuskan bahwa itu adalah masalah… afirmasikan bahwa masalah itu akan selesai dengan baik tanpa membebani kita atau siapapun juga… minta bantuan pada alam semesta supaya bersatu mewujudkan penyelesaian masalah.

5. Tebarkan cinta untuk semesta, berikan lebih banyak cinta pada yang mencinta….

Senangnya berbagi…. semoga ada manfaatnya… dan bisa menyembuhkan… meskipun kadang dokter justru tak bisa menyembuhkan diri sendiri… hihihihi… peace and love…

Mahendraswari © 04012011