April 6, 2009

Anggur dalam Cawan

This is my conversation with Him...
Me : Bapa, apakah yang ada di tanganMu itu???
Him : Sebuah cawan, anakKu...
Me : Apa isinya? dan untuk apa Bapa?
Him : Anggur sukacita, dan sebenarnya hendak kuberikan seluruhnya kepadamu, anakKu...
Me : Benarkah Bapa... Jadi bolehkah aku minum dari cawan itu....
Him : Bukan meminumnya anakKu.... hanya mencicipinya.... sececap saja....
Me : Kenapa harus begitu, bukankah Bapa tadi bilang akan memberikan semuanya kepadaku?
Him : Benar, tapi kali ini kau hanya akan meminumnya sececap....
Me : Lalu bagaimana aku bisa menikmatinya, bahkan aku tak akan tau rasanya bila cara meminumnya harus seperti itu....
Him : AnakKu, jika Kuberikan semua isi cawan ini kepadamu, dan membiarkanmu meneguknya sampai habis, maka yang kaurasakan itu bukan lagi anggur sukacita...
Anggur sukacita haruslah menjadi kerinduan bagimu...
Anggur sukacita harus dinikmati dengan ketenangan dan ketulusan...
Saat kau mencecapnya dengan segenap rasa cinta maka itulah kebahagiaan...
Manisnya di bibirmu akan menjadi kenangan, dan menjadi harapan yang menghidupkan...
Dan bilamana kau langsung meneguknya sampai habis, disitulah segala akhir dan hanya tinggal segala kesia-siaan yang kau rasakan....
Me : Bapa semuanya sungguh indah, tapi sampai kapankah aku boleh mencicip anggur itu?
Him : Hanya Akulah satu-satunya pemilik dari segala yang dimiliki... Lepaskanlah segala beban hatimu, lepaskan segala kekuatiran itu! Nikmati sajalah setiap perjalananmu, dan Aku akan memanggilmu selalu untuk menikmati anggur dalam cawan ini.
Me : Bapa, sesungguhnya saat aku mencoba memahami segala maksudMu, aku mengerti tapi semakin tak mengerti, memahami namun semakin tak paham...
Selamatkanlah aku Bapa, seperti yang biasa Kau lakukan setiap kali aku terjerat...
Ampunilah aku Bapa, seperti biasa Kau lakukan setiap kali aku bersalah...
Love You Father....

mahendraswari©05042009