September 22, 2008

Renegotiation

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku
(Yesaya 55:-9)

Suatu ketika Tuhan mengetuk pintu rumahku
Tuhan : AnakKu, kau mengundangKu untuk singgah kerumahmu,
ada apakah gerangan sehingga tampaknya begitu penting?
Aku : Silakan masuk Tuhan, duduklah terlebih dahulu!
Tuhan : Baiklah
Aku : Tuhan masihkah Engkau ingat, dahulu Engkau pernah mejanjikanku
upah satu Dinar untuk aku bekerja bagiMu dari pagi sebelum
matahari terbit hingga petang setelah matahari tenggelam?
Tuhan : Ya, itu benar. Dan bukankah aku selalu memberikan apa yang
menjadi hakmu secara tepat waktu, sesuai perjanjian kita dahulu?
Aku : Iya Tuhan, tetapi aku tahu bahwa Engkau telah merekrut pula
beberapa orang upahan lain yang bekerja bagiMu hanya satu jam
di sore hari, dan Engkau memberikan bayaran senilai satu Dinar pula
bagi mereka. Tuhan aku sangat sedih, dan aku merasa
Engkau telah berbuat tidak adil padaku.

(hening)

Tuhan : AnakKu..... kenapa kau iri hati karena aku bermurah hati....?
Tuhan : Apakah aku pernah memberimu ular saat kau meminta ikan,
ataupun memberikan batu saat kau minta roti?

(hening)

Aku : Tuhan, aku tahu Engkau murah hati... tapi bagiku keadilanMu
sungguh membuat akal sehatku berantakan
Aku : Aku hanya berusaha melakukan negosiasi ulang....
Itulah satu-satunya upaya yang mampu kutempuh...
Engkau pun tahu aku tidak bisa menaikkan nilai diri dengan gertakan resign.
Hanya Kau satu-satunya Tuan di sini...

(hening)

Tuhan : Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku
dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu

©Mahendraswari 220908

No comments: