March 26, 2010

Aku dan Guruku

Guru, ketika Engkau diserahkan kepada orang-orang yang menginginkan darahMu...
Engkau justru mendoakan mereka dengan berkata “Ya Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”...

Guru...
Betapa Engkau menderita saat itu, bahkan jauh lebih sesak dari yang kurasakan saat ini...
Guru...
Ajarkan aku kekuatan yang seperti itu...

Guru, mengikutimu memang tidak mudah,
Kau lalui jalan berliku, curam, dan menanjak
beban di pundakMu tak terukur perihnya

Lihatlah aku Guru, salibku seringan kapas,
Tapi aku mulai mengeluh dan meratap...

Guru ajariku bahagia meminum cawanku...
Saat dulu kujanjikan pada Bapa...pakailah aku sebagai alatMu
tentunya bukan di mulutku saja, dampingi aku untuk konsekuen atas niatku

Guru, aku tau hanya Kau yang akhirnya akan tetap tinggal disampingKu
Guru...tetaplah tersenyum memandangku...
Aku kuat karena cintaMu...
Dan setulus hati aku mohon bantuan dariMu
Sampaikan pada Bapa...ampunilah kesalahan kami,
seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami....

Guru...betapa bahagia aku memilikiMu

March 18, 2010

Menulis

Suatu saat seperti saat ini...
Aku merasa ingin bicara...
Merasa ingin berbuat sesuatu...

Tapi tak kulakukan...
Lalu energiku kualihkan...
Kutuangkan dalam tulisan.

Aku senang..
Sambil kupandang jemariku
berlarian diatas keyboard...

Aku menulis dan ingin terus menulis...
Mengabaikan keinginan yang asing...

Kuangkat hape, wanna talk to my soulmate
Ngga diangkat...
Harus mengalihkan energiku...
Apa lagi ya yang bisa kulakukan???

Kupandang lagi tulisan yang kuhasilkan...
Mulai berpikir...apa yang akan selanjutnya kutulis...

Akhirnya aku hanya menulis, karena menulis membuat aku bahagia...
Sambil mengingat senyum bidadari kecilku...
Rasanya tak sabar memelukmu...

Haaah, aku sedang tak ingin banyak berpikir...
Aku manusia kerdil yang tak mampu memuat banyak hal dalam otakku
Seperti kabut tipis, seperti serat daun, aku ingin tetap merasa ringan..

February 16, 2010

Bosan

Aku bosan dengan keadaan,
Selalu melemahkan posisiku,
Mendepakku ke sudut yang terjauh,

Kebosanan ini memakan sumsumku,
Meremukkan tulang-tulangku,
Adakah jalan lain bagiku,
Aku ingin berjalan diantara bunga,
Berlari bersama angin,
Bermandikan cahaya bulan,

Aku bersiap,
Kutantang kau.. . wahai rasa bosan
Kan kutunjukkan padamu
Bagaimana seharusnya hidup...

February 10, 2010

Jenuh

Jenuh... ternyata aku masih bisa merasakannya
Syukur kepada Tuhan atas rasa ini...
Aku...
Ingin berpikir tapi tak sampai,
Ingin berbuat tapi tak ada daya,
Kucari sahabat... aku tak punya,

Aku sangat terasing...
Dijauhkan dari energi...
Dijauhkan dari cinta...

Sunyi di dalam...
Aku ingin lari dan membebaskan diri...
dari satu kata “jenuh”...

November 29, 2009

The Hardest One

Ini adalah the best and the hardest part dari buku Anand Krishna dalam “Sabda Pencerahan”, aku kutipkan untuk kalian... get ready ya!!!

(Matthew 10:34-39)
“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Barang siapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barang siapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Menurut Anand Krishna seorang nabi (Isa) sering menggunakan kata-kata yang tajam untuk mengusik kita, tujuannya adalah untuk mengikis ego.. sama seperti yang dilakukan Lao Tze, Krishna atau Buddha. Ia (Isa) datang untuk memisahkan kita dari segala sesuatu yang membelenggu diri kita selama ini. Yang harus kita tinggalkan bukan isteri, bukan keluarga, tetapi rasa kepemilikan kita, keterikatan kita pada mereka.............. (Weeeww so sharp like a knife...)

Menurut Anand Krishna lagi.. nikmatilah dunia tanpa rasa keterikatan... tanpa rasa kepemilikan...
(so difficult kan??)

Nasehat ini mengingatkanku pada pemikiran yang sering terlintas di kepalaku:
Waktu aku kecil aku sering berpikir, aku sangat nyaman, beruntung, bahagia karena dilahirkan dari orang tuaku yang sekarang.... bahkan aku pernah berharap, bila memang ada kehidupan yang berikutnya... aku ingin dilahirkan dari orang tuaku yang sekarang lagi....
Bahkan sekarangpun aku masih sering berpikir.. aku memiliki seorang putri yang cantik dan pintar... aku tidak ingin lagi dipisahkan... aku mau kehidupan yang akan datang dia jadi putriku lagi....

Hemmmpphh.... memangnya siapa aku beraninya mengatur kehidupan...
Apakah mereka bahagia aku miliki?.... itu hanyalah ego kita yang semakin lama semakin menebal...
Kita perlu kehadiran nabi di tengah kita, hingga kita tidak lagi berselubungkan sifat keduniaan.

Mencintai, memelihara, menjaga, mengupayakan kebaikan bukanlah kesalahan, dimana letak kesalahannya dalam semua hal itu... bila kita melakukannya untuk hal yang bersifat penguasaan.

Ini hanya bagian kecil perumpamaan, untuk memahami semua ajaran Isa kita harus kosong, banyak aspek kehidupan kita akan dijungkir balikkan... are you ready?