semut merah bergerak cepat
barisan bak tentara mengepung tulang punggung
menyebar ke pundak menuju tulang ekor
panas dan nyeri menyengat
aku menangis...
hati sedang menahan rasa
pikiran menahan emosi
jiwa membendung hasrat
slalu ini yang terjadi
aku ingin kebal melawan semut merah
jiwa ini harus tau
hasrat hati tak mungkin ditumpahkan
diamlah saja disitu jangan bergerak
jangan berontak
supaya semut merah tak datang
atas nama takdir, aku sudah kalah
atas nama cinta, aku hanyalah nista
atas nama bahagia, aku bukanlah apa-apa
diamkan tangisanku Guru
dalam pelukanMu
tengoklah bilur-bilur punggungku
sembuhkan dengan usapan tanganMu
aku ingin tertidur dalam pangkuanMu
selama aku mau....
No comments:
Post a Comment